SANS: Smart Ambulance Navigated System Pendukung Pelayanan Kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kata Kunci:
Integrasi, Gawat darurat, Pelayanan publik, Ambulans, Kesehatan, NavigasiAbstrak
Kejadian gawat darurat di Provinsi D.I. Yogyakarta terus meningkat dan mengakibatkan terjadinya hal-hal yang fatal seperti kematian. Banyaknya kasus kejadian gawat darurat, baik kasus trauma, maupun non-trauma sudah seharusnya diikuti dengan peningkatan layanan gawat darurat secara sistematis. Namun, pada kenyataannya, infrastruktur dan lembaga pelayanan publik yang ada cenderung belum terintegrasi secara keseluruhan. Ditemukan berbagai macam permasalahan yang mengganggu efektivitas pelayanan publik dalam menanggapi laporan gawat darurat dari masyarakat. Mulai dari kurangnya armada dan sumber daya manusia, tidak adanya peraturan pemerintah terkait ambulans dan pelaporan palsu, bahkan sampai ketidakjelasan lokasi kejadian yang menyebabkan keterlambatan informasi yang mengakibatkan death on arrival. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pelayanan gawat darurat yang cepat dan responsif untuk meningkatkan mutu pelayanan dan waktu tanggap pelayanan (response time). Makalah ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam rangka peningkatan pelayanan publik dalam hal kegawatdaruratan. Solusi ini membutuhkan regulasi yang baik antar lembaga pemerintah terkait dan kerja sama antar berbagai pihak, seperti Public Safety Center (PSC) 119, masyarakat, sopir ambulans, rumah sakit, dan pihak terkait lainnya. Untuk mengimplementasikan hal tersebut, penulis memanfaatkan penggunaan smartphone yang saat ini lazim digunakan sehari-hari oleh masyarakat. Kesiapan sistem pelayanan gawat darurat khususnya kategori medis yang terintegrasi secara menyeluruh oleh semua pihak memiliki urgensi yang tinggi. Aplikasi SANS atau Smart Ambulance Navigated System merupakan inovasi platform terintegrasi yang memberikan solusi pelaporan gawat darurat berbasis aplikasi yang memanfaatkan API Google Maps sebagai navigasi untuk melacak lokasi korban kejadian gawat darurat. SANS memberikan solusi baru untuk pelayanan gawat darurat di Indonesia terutama dalam hal kebutuhan ambulans, rumah sakit, dan pertolongan pertama. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan response time yang dibutuhkan dalam penanganan gawat darurat menjadi lebih cepat dan pelayanan kesehatan publik lebih optimal. Selain itu, diharapkan pelayanan publik terutama dalam hal kegawatdaruratan dapat terintegrasi secara menyeluruh antara pelapor dan antar lembaga terkait.
Referensi
Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu. Kementerian Kesehatan. Jakarta.
Yudhanto, Y., Suryoputro, A., & Budiyanti, R. T. (2021). “Analisis pelaksanaan program SPGDT di Indonesia,” Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(1), 31-40.
N. Dahliana and W. Widaryati, “Waktu Tanggap Perawat pada Penanganan Pasien Trauma dan Non Trauma di IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,” 2015. [Online]. (http://digilib.unisayogya.ac.id/123/). Tanggal akses: 15 September 2024.
T. Handoko, “Jumlah Kecelakaan di DIY Terus Naik, Kerugian Tertinggi Rp3,9 Miliar, Ini Detailnya,” Harianjogja.com, Aug. 18, 2023. [Online].(https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2023/08/18/510/1145595/jumlah-kecelakaan-di-diy-terus-naik-kerugian-tertinggi-rp39-miliar-ini-detailnya#google_vignette). Tanggal akses: 15 September 2024.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Fatimah Nadia Eka Putri, Nabilatsani Zahasvana, Fiyya Awalia Zaidal Faza, Azkario Rizky Pratama

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.